Wednesday, March 10, 2010

Pengingkaran dan sifat lupa Adam a.s


Para ahli purbakala pada zaman ini menelusuri kota-kota yang lenyap dan sisa-sisa umat terdahulu agar mereka mengenal kehidupan nenek moyang, mengetahui keadaan dan kondisi mereka. Disampingnya minimnya informasi yang berhasil mereka gali, juga ilmu yang tidak murni sehingga tidak menampakan hakikat dan tidak menyisir kabut kelam yang menyelimutinya. Ia tidak kuasa menyibak tabir masa lalu yang dalam dengan kepastian. Lain urusannya dengan kedatangan wahyu Allah untuk membawa berita orang-orang terdahulu. Hal itu merupakan kekayaan tak ternilai harganya, karena ia menyuguhkan sesuatu yang nyata dalam keadaan yang bersih dan murni. Ia adalah ilmu yang diturunkan dari Dzat Yang Maha Mengenal lagi Maha Mengetahui, dimana tidak sesuatu pun dilangit dan dibumi yang samara dariNya.

Sebagian ilmu ini tidak mungkin ditembus dengan jalan selain wahyu. Diantaranya, sebagian berita tentang bapak kita Adam As, tentang sebagian tabiat dan ciri-cirinya yang kita warisi darinya. Sebagaimana beliau menyampaikan kepada kita sebagian syarat untuknya dan untuk anak cucu sesudahnya.

Tirmidzi meriwayatkan dalam sunannya dari Abu Hurairah R.a. ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika Allah menciptakan Adam, Allah mengusap punggungnya, lalu dari punggung itu berjatuhan seluruh jiwa yang Allah akan menciptakannya dari anak cucunya sampai hari kiamat. Dan Allah menjadikan diantara kedua mata masing-masing orang kilauan cahaya. Kemudian mereka dihadapkan kepada Adam. Adam berkata,’Ya Rabbi, siapa mereka? Allah menjawab,’Mereka adalah anak cucumu

Lalu Adam melihat seorang laki-laki dari mereka, Dia mengagumi kilauan cahaya yang memancar diantara kedua matanya. Adam bertanya, ‘Ya Rabbi siapa ini? Allah menjawab,’Ini adalah laki-laki dari kalangan umat terakhir dari anak cucumu yang bernama Dawud.’ Adam bertanya, Ya Rabbi, berapa Engkau beri dia umur?, Allah menjawab,’Enam puluh tahun.’ Adam berkata,’Ya Rabbi, tambahkan untuknya dari umurku empat puluh tahun.’ Ketika umur adam telah habis, dia didatangi malaikat maut. Adam berkata,’bukankah umurku masih tersisa empat puluh tahun?’Malaikat menjawab,’bukankah engkau telah memberikannya kepada anakmu Dawud?’Nabi SAW bersabda,’Adam mengingkari, maka anak cucunya pun mengingkari. Adam dijadikan lupa, maka anak cucunya dijadikan lupa; dan Adam berbuat salah, maka Anak cucunya berbuat Salah.’

Abu Isa berkata,” ini adalah hadis hasan shahih. Ia telah diriwayatkan tidak dari satu jalan dari Abu Hurairah R.a dari Nabi SAW.”

Tirmidzi juga meriwayatkan dari Abu Hurairah R.a yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika Allah menciptakan Adam dan meniupkan ruh padanya, dia bersin, dia berkata ‘Alhamdulillah’ dia memuji Allah dengan izinnya. Maka Tuhannya berfirman kepadanya,’semoga Allah merahmatimu, wahai Adam. Pergilah kepada para malaikat itu, sebagian mereka yang sedang duduk. Katakanlah,’ Assalamuaalaikum’. Mereka menjawab,’Wa alaikassalamu warahmatihi’.Lalu Adam kembali kepada Tuhannya dan Dia berfirman,’Sesungguhnya itu adalah penghormatanmu dan penghormatan anak-anakmu diantara mereka’

Lalu Allah berfirman kepada Adam, sementara kedua tanganNya mengepal,’pilih satu dari keduanya yang kamu kehendaki.’Adam menjawab,’Aku memilih tangan kanan Tuhanku dan kedua tangan Tuhanku adalah kanan yang penuh berkah.’Kemudian Allah membukanya. Ternyata didalamnya terdapat Adam dan Anak cucunya, Adam bertanya,’Ya Rabbi, siapa mereka? Allah menjawab,’Mereka adalah anak cucumu.’Ternyata umur semua manusia telah tertulis diantara kedua matanya. Diantara mereka terdapat seorang laki-laki yang paling cerah cahayanya atau termasuk yang paling terang cahayanya. Adam bertanya,’Ya Rabbi, siapa ini?’Allah menjawab, ‘ini adalah anakmu dawud dan Aku telah menulis umurnya empat puluh tahun.’Adam berkata,’Ya Rabbi, tambahkan umurnya.’Allah berfirman,’itu yang telah Aku tuliskan untuknya.’Adam berkata,’Ya Rabbi, aku memberikan umurku enam puluh tahun kepadanya.’Allah berfirman,’itu urusanmu.’

Nabi SAW bersabda,”Lalu adam diminta tinggal disurga sekehendak Allah, kemudian dia diturunkan darinya. Maka Adam menghitung sendiri umurnya. Ketika malaikat maut dating, adam berkata kepadanya,’kamu telah tergesa-gesa. Aku telah diberi umur 1000 tahun.’, malaikat menjawab,’Tidak, tetapi kamu telah memberikan enam puluh tahun umurmu kepada anakmu Dawud.’lalu adam mengngkari,maka anak cucunya pun mengingkari. Adam lupa, maka anak cucunya lupa. Dia berkata,’seak saat itu diperintahkan untuk menulis dan saksi-saksi.’
Tirmidzi berkata ,”ini adalah hadis hasan gharib dari jalan ini. Ia telah diriwayatkan bukan dari satu jalan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW dari riwayat Zaid bib Aslam dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi SAW”.

Hadis ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam sunannya dalam Kitab Tafsir, bab dari surah Al-A’raf, 4/267. Lihat Shahih Sunan Tirmidzi, 3/52, no.3282.
Hadis kedua diriwayatkan oleh Tirmidzi di dalam Kitab Tafsir, bab dari surah Muawwidzatain, 4/453. Lihat Shahih Sunan Tirmidzi, 3/137, no.3607.

PENJELASAN HADIS

Allah menciptakan Adam dalam keadaan sempurna dan lengkap. Tidak seperti yang diklaim oleh orang-orang yang tidak berilmu, bahwa manusia berevolusi dari hewan atau tumbuhan. Allah menciptakannya dari saat pertama dia diciptakan sebagai seorang yang berakal dan berbicara, dia memahami apa yang dikatakan kepadanya dan dia menjawab dengan benar.

Setelah ruh ditiupkan kepadanya, Adam bersin, maka dia memuji Allah Azza wa Jalla. Allah menjawabnya, "Semoga Allah merahmatimu, wahai Adam." Allah memerintahkan Adam agar pergi ke sekumpulan Malaikat yang sedang duduk dan mengucapkan salam kepada mereka. Para Malaikat pun membalas penghormatannya dengan penghormatan yang lebih baik. Dan Allah memberitahukan kepadanya bahwa hal itu adalah penghormatannya dan penghormatan di antara anak cucunya. Adam berjalan, mendengar, berbicara, bersin, mengerti dan memahami perkataan.

Anda lihat dalam hadis, betapa besar perhatian Allah kepada hamba-Nya, Adam. Dia berfirman kepadanya manakala dia bersin, "Semoga Allah merahmatimu, wahai Adam." Dan barangsiapa dirahmati oleh Tuhannya, maka dia mendapatkan perhatian, perlindungan dan kemuliaan-Nya. Oleh karenanya, Allah menerima taubatnya manakala dia terpeleset dari jalan lurus kemudian Adam kembali kepada-Nya. Allah juga memaafkan kelalaian kita dan mendukung kita dengan ruh dari-Nya.

Allah telah mensyariatkan untuk Adam ketika berada di Surga dan anak cucunya agar ber-tahmid jika bersin dan didoakan rahmat jika telah mengucapkan tahmid. Dan Allah telah menjadikan salam sebagai penghormatan anak cucu dan keturunan sesudahnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menyampaikan kepada kita bahwa Allah mengusap punggung Adam, maka berjatuhanlah semua jiwa dari anak cucu Adam yang akan diciptakan darinya sampai hari Kiamat. Allah memegang itu dengan Tangan kanan-Nya dan Adam diberi pilihan antara kedua genggaman Tuhannya, maka dia memilih Tangan kanan Tuhannya dan kedua Tangan Allah adalah kanan yang penuh berkah. Manakala Allah membukanya, ternyata di dalamnya terdapat Adam dan anak cucunya. memberikan sebagian umurnya kepada Dawud untuk menggenapinya menjadi seratus.

Nampak dari hadis tersebut bahwa Allah memberitahu Adam tentang umur yang ditulis untuknya, bahwa dia akan hidup seribu tahun. Manakala umurnya telah mencapai seribu tahun kurang empat puluh, Malaikat maut datang kepada Adam untuk mencabut nyawanya. Adam pun menyangkal keinginan Malaikat maut. Dia membantah Malaikat yang hendak mencabut nyawanya sebelum ajalnya tiba. Nampak pula dari hadis tersebut bahwa Adam menghitung sendiri umurnya tahun demi tahun. Maka Adam mengingkarinya karena lupa. Dan anak cucu Adam mewarisi sifat-sifat bapak mereka. Mereka mengingkari seperti Adam mengingkari. Mereka lupa seperti Adam lupa. Oleh karena itu, Allah memerintahkanpenulisan dan kesaksian untuk mengantisipasi pengingkaran orang-orang yang ingkar dan kelupaan orang-orang yang lupa.

PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS
  1. Allah menciptakan Adam secara lengkap dan sempurna sejak awal penciptaannya. Tidak seperti yang diklaim oleh orang-orang sesat, bahwa Adam diciptakan tidak sempurna, kemudian berkembang menuju kesempurnaan dalam rentang waktu yang panjang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah menyampaikan kepada kita bahwa di antara kesempurnaanpenciptaanAdam,adalah diciptakannya dia dengan tinggi enam puluh hasta dilangit dan bahwa manusia setelah Adam terusmenerus menyusut sampai pada ukuran manusia saat ini. Pada hari Kiamat Allah memasukkan orang-orang mukmin ke Surga dengan bentuk penciptaan yang sempurna seperti penciptaan Allah terhadap Adam.
  2. Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Shahih masing-masing bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda, "Allah menciptakan Adam dan tingginya adalah enam puluh hasta, kemudian Allah berfirman kepadanya, 'Pergilah, ucapkan salam kepada para Malaikat itu.Dengarkanlah penghormatan mereka kepadamu, karena itu adalah penghormatanmu dan penghormatan anak cucumu.’ Maka Adam berkata, 'Assalamu'alaikum.’ Mereka menjawab, 'Assalamu 'alaika wa rahmatullah dengan tambahan 'Warahmatullah'. Dan semua orang yang masuk Surga dengan bentuk penciptaan Adam. Dan manusia terus menerus menyusut sampai saat ini."( Diriwayatkan oleh Bukhari, 3/11, no. 6277, 6/332, no. 3326. Diriwayatkan oleh Muslim, 4/2183, no. 2841.)
  3. Kebenaran yang aku sebutkan di atas, bahwa Adam diciptakan secara sempurna sejak dihembuskannya ruh kepadanya ditunjukkan oleh hadis tersebut. Allah menciptakan Adam dalam bentuk penciptaan yang sempurna. Dia tidak berkembang dan tidak berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, dari satu ciptaan ke ciptaan yang lain. Lain halnya dengan anak cucunya, Allah menciptakan mereka di dalam rahim ibu dalam bentuk setetes air, kemudian segumpal darah, kemudian seonggok daging, kemudian setelah dihembuskannya ruh, Dia menumbuhkannya sebagai makhluk lain.
  4. Mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada bapak kita, Adam, di antaranya adalah bersinnyaAdam, ucapan ’alhamdulillah’, jawaban Allah kepadanya ( ار), salamnya kepada para Malaikat, juga jawaban Malaikat kepadanya. Allah mengusap punggungnya dan peristiwa-peristiwa lain yang dikandung oleh hadis ini.
  5. Orang yang bersin mengucapkan hamdalah. Orang yang mendengarnya mengucapkan, " ار" dan penghormatan salam termasuk syariat alami(internasional) yang dimiliki oleh seluruh syariat, tidak khusus untuk satu umat tertentu dan itu termasuk warisan bapak mereka, Adam ‘Alayhi Salam.
  6. Penetapan takdir. Allah mengetahui hamba-hamba-Nya pada masa azali dan Dia menulis hal itu di sisi-Nya. Dia menunjukkan kepada Adam tentang anakcucunya sesudahnya, dan umur setiap orang telahditulis di antara kedua matanya.
  7. Penetapan dua Tangan bagi Allah dan Dia menggenggam keduanya, kapan Dia berkehendak dan bagaimana Dia berkehendak tanpa takyif (bertanya bagaimana) dan ta'thil (mengingkari). Tiada sesuatu pun yang menyerupai Dia. Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
  8. Keutamaan Nabiyullah Dawud dan besarnya iman yang dimilikinya dibuktikan dengan kuatnya cahaya di antara kedua matanya.
  9. Kemampuan Adam berhitung. Dia menghitung tahun - tahun umurnya. Dia mengetahui umurnya yang telah berlalu dan yang tersisa. Dia membantah Malaikat maut ketika hendak mencabut nyawanya sebelum ajalnya sempurna.
  10. Keterangan tentang umur Adam. Dia hidup seribu tahun. Ini merupakan pelurusan terhadap keterangan Taurat, yang disebutkan di dalam Ishah kelima buku penciptaan bahwa umurnya adalah 930 tahun. Yang benar adalah yang disebutkan oleh hadis. Hadis inijuga menjelaskan umur Dawud.
  11. Tabiat Adam dan anak cucunya adalah pengingkaran dan kelupaan.
  12. Disyariatkannya menulis dalam akad dan muamalat untuk mengantisipasi pengingkaran dan sifat lupa manusia.
Sumber:
  • Shahih Sunan Tirmidzi, 3/52, no.3282
  • Shahih Sunan Tirmidzi, 3/137, no.3607
  • Shahih Bukhari, 3/11, no. 6277, 6/332, no. 3326
  • Shahih Muslim, 4/2183, no. 2841

No comments:

Post a Comment